Halaman

Sabtu, 30 November 2019

Pengumpulan dan Penyuntingan Bahan untuk Konten Media Online

Teknik pengumpulan dan penyuntingan bahan dalam media online tentu berbeda dengan teknik pengumpulan dan penyuntingan bahan di media elektronik. Hal ini terjadi terganatung dari bahan yang ingin disunting. Batasan yang akan dibahas kali ini adalah bahan berupa naskah berita. Penulis mendapatkan sumber dari salah satu pembaca berita di malang TV. Beberapa teknik pengumpulan bahan untuk konten media berupa naskah berita, diantaranya: (1) Mengidentifikasi informasi, pada zaman sekarang atau zaman digital ini, ada banyak data atau informasi yang sulit untuk diketahui kebenarannya. Untuk itu, perlu dilakukan pengidentifikasian terhadap informasi tersebut. (2) Inventarisasi data, inventarisasi data adalah proses dokumentasi data dengan menggunakan metode tertentu sehingga aset data mudah dicari ketika hendak digunakan kembali. Tujuan dari inventarisasi data ini adalah untuk menjaga kesinambungan proses kerja. (3) Wawancara, wawancara merupakan teknik pengumpulan bahan yang sangat banyak digunakan oleh masyarakat dan dilakukan secara langsung. Teknik wawancara dijadikan sebagai penguat informasi yang ditulis dalam sebuah tulisan. (4) Observasi, observasi merupakan teknik pengumpulan bahan yang juga sangat banyak dilakukan oleh masyarakat dan dilakukan dengan mendatangi langsung tempat pengumpulan bahan atau informasi tersebut. Sama seperti teknik wawancara, observasi merupakan penguat informasi yang ditulis dalam sebuah tulisan.
Teknik mengumpulkan bahan konten berita di media online, adalah sebagai berikut: (1) Melakukan peliputan berita yang ingin dipublikasikan. (2) Buat naskah berita dari hasil peliputan untuk dibacakan oleh pembaca berita. Contohnya:


Format berita
Judul :
Lokasi :
Hari/tanggal :
Rep/Kam :
LEAD : terdiri dari 1 paragraf dan berisi inti dari berita yang ingin disampaikan
Dubbing : isinya adalah naskah berita
Penutup : (contoh: dari kabupaten Malang. Julian Sukrisna. Malang TV.


Perlu diketahui bahwa tugas seorang editor dalam menyunting bahan berupa berita banyak yang perlu di perhatikan. Tugas seorang editor, antara lain, (1) Mencegah terjadinya kesalahan- kesalahan (kesalahan ejaan, kesalahan fakta-fakta, kesalahan pada struktur berita. (2) Menjaga hal- hal yang tidak dikehendaki seperti masuknya unsur- unsur pendapat, adanya pengulangan kata atau kalimat yang mubazir, mengoreksi agar jangan ada fakta yang tertinggal, menjaga adanya kata atau kalimat yang dapat menimbulkan pencemaran nama baik atau salah tulis gelar dan nama narasumber,
Dalam klasifikasinya kerjanya, dapat disimpulkan bahwa bidang penyuntingan di lakukan oleh redaktur desk/ bidang dibagian penyuntingan kata, kalimat dan bahasa yang kurang tepat. Kemudian make up editor (tata letak) dan copy reader yang bertugas menyunting gambar atau foto yang sesuai dengan naskah berita yang disunting redaktur dan mengantisipasi kerancuan atau kesalahan dalam penulisan berita. Maka setiap berita yang disajikan oleh media surat kabar, merupakan berita yang tidak sembarangan melainkan berita yang sudah diolah dan disaring oleh bagian penyunting berita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar