Setelah sahabat mata pena mempelajari definisi dan ragam
berita beserta klasifikasi berita, saatnya kita mempelajari teknik dalam
penulisan sebuah berita.
Teknik penulisan berita adalah cara yang
digunakan oleh jurnalis dalam menulis suatu laporan tentang suatu peristiwa
yang telah terjadi. Untuk itulah teknik penulisan berita di media elektronik
dibedakan dengan cara-cara penulisan berita di media cetak. Alasannya adalah
karakter media elektronik khususnya televisi adalah spesifik audio visual sehingga perlu mendesain
cara-cara penulisan agar mudah dimengerti dan dipahami oleh pendengar atau
pemirsanya yang notabene terdiri dari
berbagai lapisan masyarakat dengan latar belakang yang berbeda.
Untuk mempermudah pesan sampai pada
masyarakat maka digunakan semacam cara atau teknik dalam penulisan berita di
televisi. Teknik yang sering digunakan dalam penulisan berita yaitu
memperhatikan struktur penulisan berita, formula penulisan berita, dan teknik
penulisan berita dengan piramida terbalik. Teknik dan cara penulisan jenis piramida terbalik ini hanya untuk
menyajikan berita-berita yang memiliki news value (nilai berita) tinggi.
Penyajiannya pun harus secepat mungkin. Dengan kata lain penyajiannya sangat
terikat pada waktu (time concern).
Pada model ini penyajian beritanya diawali dari yang terpenting menuju yang
kurang penting.
Sebagaimana penulisan pada umumnya, berita
juga ditulis dengan menggunakan struktur atau bagian-bagian seperti judul,
teras berita, tubuh, dan penutup. Seluruh
fakta dalam berita
disampaikan melalui kata demi kata dalam suatu urutan logis. Seluruh fakta
adalah jawaban atas pertanyaan enam pokok jurnalistik (5W+1H), dan jawaban
inilah yang disampaikan secara bertahap.
Kita pasti pernah mendengar istilah 5W+1H.
5W+1H ini merupakan unsur klasik dalam penulisan berita. Dengan menggunakan
konsep ini semua elemen dalam sebuah berita akan terpenuhi. Istilah ini
meliputi: What (apa), Who (siapa), Where (di mana), When
(kapan), Why (mengapa), dan How (bagaimana). Dengan rumusan ini, sangat mudah melihat
sebuah berita, apakah secara teknis data-data dalam berita itu telah memenuhi
persyaratan. Untuk mengujinya cukup dengan mengajukan pertanyaan: (1) apa
permasalahan atau kejadian yang terdapat dalam berita?, (2) siapa yang
diberitakan dalam berita itu?, (3) di mana terjadinya peristiwa itu?, (4) kapan
terjadinya peristiwa itu?, (5) mengapa terjadi peristiwa itu?, (6) bagaimana
terjadinya peristiwa itu?.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar